Tampilkan postingan dengan label internasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label internasional. Tampilkan semua postingan

Minggu, 07 April 2013

35 Orang Luka-luka Dalam Bentrokan Tentara Israel Vs Warga Palestina


Tepi Barat - Bentrokan kembali terjadi antara tentara Israel dengan para demonstran Palestina di sejumlah wilayah Palestina. Dilaporkan sedikitnya 35 orang mengalami luka-luka akibat bentrokan ini.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (6/4/2013), bentrokan ini masih berkaitan dengan tewasnya seorang tahanan asal Palestina di penjara Israel, beberapa waktu lalu. Rakyat Palestina yang marah atas insiden tersebut menggelar aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah.

Tentara Israel terpaksa melepaskan tembakan peluru karet dan melemparkan granat untuk memecah massa. Dilaporkan, sekitar 10 demonstran di wilayah Issawiya mengalami luka ringan dalam bentrokan ini.

Juru bicara otoritas Palestina menyatakan, kepolisian Israel menahan 3 warga Palestina yang terlibat bentrokan di wilayah tersebut.

Sedangkan di wilayah Hebron, sekitar Tepi Barat, dilaporkan 19 warga Palestina luka-luka akibat bentrok dengan tentara Israel. Kemudian di wilayah Ramallah, dilaporkan 4 warga Palestina terkena tembakan peluru karet yang dilepaskan tentara Israel. seorang warga Palestina lainnya luka-luka dalam bentrokan di Qalandiya.

Sementara itu, juru bicara militer Israel menyatakan, seorang anggotanya mengalami luka-luka akibat lemparan batu warga Palestina di Ramallah.

Bentrokan ini terjadi pada hari keempat unjuk rasa memprotes kematian Abu Hamdiyeh yang ditahan oleh Israel. Palestina menuding, Abu Hamdiyeh tewas karena tidak mendapat perawatan medis yang layak atas penyakit kanker tenggorokan yang dideritanya. Namun, pihak Israel membantah keras tudingan tersebut dengan menegaskan adanya perawatan medis yang memadai.



http://news.detik.com

Anak Pendeta Ternama Amerika Serikat Bunuh Diri


Rick Warren
Los Angeles - Matthew Warren (27), anak bungsu pendeta terkenal Amerika Serikat, Rick Warren, mengakhiri hidupnya sendiri pada Jum'at (5/4) karena mengalami depresi.

Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dilansir Gereja Komunitas Saddleback Valley, Lake Forest, Rick menyebut bahwa Matthew bunuh diri akibat kesedihan yang mendalam.

"Hanya mereka yang cukup dekat dengannya yang bisa tahu bahwa sejak kecil ia sudah mengidap gangguan jiwa, depresi berat, juga pikiran untuk bunuh diri," tulis Rick sebagaimana dilansir AFP.

Meski mendapat perawatan, gangguan jiwa akhirnya mengalahkan perjuangan Matthew.

"Dokter terbaik AS, tim medis, doa dan konseling, semua tak mampu meniadakan siksaan gangguan jiwanya," kata pendeta yang memimpin doa dalam inagurasi Obama pada 2009 ini.

Rick Warren membangun Gereja Komunitas Saddleback Valley, di selatan Los Angeles, 23 tahun lalu. Dua puluh ribu jemaah per minggu mendatangi gereja ini, membuat Rick menjadi pendeta ternama di AS. Ia juga pernah memimpin forum bagi dua calon kandidat pada Pilpres 2008, yakni John McCain dan Barack Obama.



http://news.detik.com/

Abaikan Sengketa dengan Vietnam, Cina Persilakan Turis ke Paracel


Beijing - Meski sengketa kepemilikan masih menghinggapi Kepulauan Paracel, namun
Cina membuka pintu bagi turis untuk mengunjungi kepulauan di Laut Cina Selatan yang terdiri dari kumpulan karang dan pulau kecil itu. Langkah ini diduga untuk membuat jengkel Vietnam, negara yang mengklaim memiliki kepulauan tersebut.

Kapal pesiar berkapasitas 1965 penumpang milik Haihang Group sudah siap berlayar ke Paracel, sementara Hainan Harbour and Shipping Co tengah membangun kapal pesiar lainnya.

"Turis bisa makan dan tidur di kapal, lalu mendarat di pulau untuk melihat-lihat," ujar Wakil Gubernur Provinsi Hainan, Tan Li, sebagaimana dilansir Reuters mengutip Kantor Berita Xinhua, Minggu (7/4/2013).

Hanya ada satu hotel dengan 56 kamar di Pulau Woody, pulau terbesar di Paracel. Tahun lalu, Cina membangun garnisun militer di pusat pulau ini, tepatnya di Kota Sansha. Tan menyebut otoritas lokal akan membangun infrastruktur pendukung di Sansha, termasuk pelabuhan, persediaan air, serta fasilitas pembuangan.

Sejak Cina mengambil alih Paracel pada 1974 setelah bentrok dengan Vietnam Selatan, muncul sejumlah klaim atas siapa pemilik kumpulan 40 pulau kecil tersebut, termasuk dari Taiwan.

Di bagian Laut Cina Selatan lain, Vietnam, Taiwan, Brunei, Malaysia dan Filipina juga mengklaim memiliki sejumlah pulau, termasuk Pulau Spratly. Dengan Jepang, Cina berselisih mengenai Laut Cina Timur.



http://news.detik.com

Anggota Kongres AS Pertanyakan Ultah Pernikahan Beyonce & Jay Z di Kuba



Washington - Megabintang Amerika Serikat, Beyonce dan suaminya Jay Z, terbang ke Havana, Kuba, untuk merayakan ulang tahun kelima pernikahan mereka.

Pasangan ini bersantap di restoran terbaik, berdansa diiringi musik Kuba, berjalan di sepanjang Old Havana sembari sesekali berpose bersama masyarakat lokal yang mengagumi keduanya, meski antara Amerika Serikat dan Kuba telah terjalin konflik ideologi sejak setengah abad lalu.

Namun, kepergian kedua penyanyi itu dipertanyakan oleh Ileana Ros-Lehtinen dan Mario Diaz-Balart, anggota Kongres dari Republik. Keduanya menulis surat ke Adam Szubin, Direktur Kantor Pengaturan Aset Asing di Kementerian Keuangan, mempertanyakan jenis izin, tujuan kunjungan, dan siapa yang mengabulkan kepergian Beyonce dan Jay Z.

"Kami mewakili sejumlah orang yang tersakiti oleh rezim Fidel Castro. Meski ada larangan bagi turis untuk mengunjungi Kuba, namun media menggambarkan perjalanan pasangan ini sebagai turisme," tulis Ileana dan Mario dalam suratnya.

Ileana dan Mario merupakan perwakilan dari Florida selatan yang memiliki populasi Kuba-Amerika yang tinggi.

Embargo perdagangan AS terhadap Kuba membuat warga AS tak diizinkan untuk mengunjungi negara tersebut tanpa izin dari pemerintah, meski Presiden AS Barack Obama memudahkan warganya yang ingin berkunjung dengan alasan akademis, keagamaan, atau pertukaran budaya.

Pihak Beyonce belum berkomentar atas hal ini. Jika terbukti tidak memiliki izin, Beyonce dan Jay Z akan dikenai denda.


http://news.detik.com

77 Persen Wanita Nigeria Terobsesi Menjadi 'Putih'


Lagos - Setiap hari selama 15 tahun terakhir, Taiwo Solomon (32), dengan teliti mengoleskan krim ke seluruh tubuh dan wajahnya. Wanita asal Nigeria, Afrika ini menghabiskan tabungan untuk membeli krim ramuan tersebut dari pedagang di pasar gelap, yang menjanjikan kulit yang lebih putih.

"Memutihkan badan membuat saya merasa spesial, seperti berjalan di sorot lampu bak bintang," kata Taiwo, sebagaimana dilansir Ajzaeera, Sabtu (6/4/2013).

Warna kulit Taiwo yang kini lebih terang membuatnya merasa cantik dan lebih percaya diri. Menurut World Health Organization (WHO), 77 persen wanita Nigeria menggunakan krim pemutih kulit. Angka ini adalah yang tertinggi di dunia.

Di sejumah belahan Afrika, wanita dengan kulit lebih terang dianggap lebih cantik dan dipercaya lebih sukses dalam hal mencari pasangan untuk menikah. Tak hanya wanita, pria Afrika juga tertarik untuk memutihkan badan, meski jumlahnya tak sebanyak kaum Hawa.

"Hampir 90 persen pembeli meminta krim pemutih. Mereka ingin tampak lebih putih seperti Michael Jackson," kata Rashida Lawal, salah seorang penjual krim.

Peredaran krim pemutih yang tak diatur dengan baik di Nigeria berujung pada menjamurnya penjual krim tanpa label isi di pinggir jalan raya. Baik penjual maupun pembeli mengabaikan pentingnya pengetahuan akan komponen dalam krim, yang bisa saja mengandung racun seperti merkuri, zat kimia yang dapat meningkatkan risiko kanker darah seperti leukemia, kanker hati dan ginjal, juga rusaknya kulit.

"Secara sistematis, senyawa kimia berbahaya di dalam krim akan berujung pada penyakit seperti gagal ginjal karena merkuri, juga eksim, dan penyakit berbahaya lain seperti kanker," ujar Ayobode Williams, seorang dokter kulit.

Meski begitu, banyak orang tak memedulikan bahaya dari krim pemutih karena terlanjur beranggapan bahwa tidaklah indah jika seseorang berkulit hitam.



http://news.detik.com

Diduga Ada Bom, Qantas Terbang Kembali ke Selandia Baru


Wellington - Setelah lebih dari sejam mengudara, Boeing 737 milik maskapai penerbangan Qantas Airways yang terbang dari New Zealand (Selandia Baru) ke Australia, Minggu (7/4/2013), dipaksa kembali ke New Zealand karena ada temuan benda mencurigakan yang diduga bom.

Seperti dilansir AFP, sesampainya di Auckland, para penumpang dievakuasi dan polisi penjinak bom segera bertindak. Setelah melakukan investigasi, polisi merilis pernyataan bahwa benda yang dicurigai tersebut ternyata hanyalah sebuah bagian dari pesawat yang biasanya tidak terlihat.

Pihak berwajib tidak memberi tahu apa sesungguhnya benda yang diduga mirip bom tersebut. Juru bicara Qantas Airways menyebut bahwa baik kru pesawat maupun pilot pasti melapor ke pihak berwenang jika menemukan temuan mencurigakan semisal bom.



http://news.detik.com/